Minggu, 26 Juli 2009

mikrobiologi tpc

TEKNIK DASAR ANALISA MIKROBIOLOGI 2

Filed under: Mikrobiologi

2)- TEKNIK AGAR SLANTS
Agar slants adalah kultivasi biakan mikroba ke dalam agar miring di dalam tabung reaksi untuk melihat karakteristik koloni bakteri yang tumbuh. Tiap bakteri memiliki karakteristik koloni yang berbeda. Karakteristik yang diamati pada koloni bakteri yang tumbuh adalah :

Tabel 5 : Karakteristik Pertumbuhan Koloni Bakteri
  1. Ukuran : Diameter koloni yang diukur di dalam mm atau cm
  2. Bentuk Keseluruhan Koloni : Sirkular, irregular, punctiform, rhizoid
  3. Tepi / Margin : Entire, lobate, erose, undulate
  4. Elevasi : Datar (flat), raised, convex (cembung), pulvinate, umbonate, crateriform
  5. Permukaan : Wrinkled, rough (kasar), concentric rings, dull, glistening, waxy
  6. Pigmentasi :
  1. Warna : merah, kuning, krim, putih, tidak berwarna
  2. Kelarutan dalam air : larut dalam air, tidak larut dalam air
  1. Opasitas : Transparan, translucent, opaque
  2. Bau : manis, putrefactive, fruity

Cara Kerja :

a) Tuang media Agar ke dalam tabung reaksi secara aseptis
b) Dinginkan dalam keadaan miring (+ 20-300)
c) Streak agar miring dengan biakan mikroba dengan jarum ose secara aseptis.
d) Inkubasi ke dalam inkubator dan amati bentuk koloni yang tumbuh

3)- TURBIDITAS MEDIA KALDU

Serupa dengan teknik agar slants, namun teknik turbiditas menggunakan media broth (kaldu) dan yang diamati adalah karakteristik kekeruhannya. Tiap mikroorganisme memiliki karakteristik turbiditas (kekeruhan) yang berbeda-beda. Ada diantara mikroorganisme yang membentuk partikel melayang (flocculent) di dalam media broth. Ada yang tersedimentasi, melayang di permukaan saja (pellicle) dan ada pula yang melayang di permukaan berbentuk seperti cincing (ring). Sebagaimana gambar di bawah.


Cara Kerja :

a) Tuang media broth ke dalam tabung reaksi secara aseptis
b) Ambil dengan cara menstreak biakan mikroba dari kultur.
c) Transfer dengan cara menstreak ke dalam tabung reaksi yang berisi broth tadi
d) Inkubasi ke dalam inkubator dan amati bentuk koloni yang tumbuh

4)- TEKNIK DILUSI (PENGENCERAN)
Teknik dilusi sangat penting di dalam analisa mikrobiologi. Karena hampir semua metode perhitungan jumlah sel mikroba mempergunakan teknik ini, seperti TPC (Total Plate Count).

Cara Kerja :
-
Dari larutan kultur kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/10 bagian.
- Dari larutan dilusi 1/10 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/100 bagian.
- Dari larutan dilusi 1/100 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/1000 bagian.
- Dari larutan dilusi 1/1000 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/10.000 bagian.
- Dst
Maksud dari 1/10, 1/100, 1/1000, 1/10.000 dst adalah suatu rasio dilusi yang apabila pada tiap dilusi ditumbuhkan ke dalam suatu media dan koloninya yang tumbuh dapat dihitung, maka jumlah sel mikroba dapat diketahui dengan cara :

Teknik dilusi sangat penting di dalam analisa mikrobiologi. Karena hampir semua metode perhitungan jumlah sel mikroba mempergunakan teknik ini, seperti TPC (Total Plate Count).

Cara Kerja :

- Dari larutan kultur kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/10 bagian.

- Dari larutan dilusi 1/10 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/100 bagian.

- Dari larutan dilusi 1/100 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/1000 bagian.

- Dari larutan dilusi 1/1000 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/10.000 bagian.

- DstMaksud dari 1/10, 1/100, 1/1000, 1/10.000 dst adalah suatu rasio dilusi yang apabila pada tiap dilusi ditumbuhkan ke dalam suatu media dan koloninya yang tumbuh dapat dihitung, maka jumlah sel mikroba dapat diketahui dengan cara :

Jumlah koloni x
1
Pengenceran
Misal :
Apabila pada dilusi 1/100 tumbuh sebanyak 20 koloni, maka dapat diketahui jumlah sel adalah :
20 koloni x
1
= 2000 sel
1/100
Apabila pada dilusi 1/1000 tumbuh sebanyak 3 koloni, maka dapat diketahui jumlah sel adalah :
2 koloni x
1
= 3000 sel
1/1000
Oleh karena itu, dengan metode dilusi kita dapat memperkirakan jumlah sel mikroba pada suatu benda atau produk.

TEKNIK POUR PLATE
Teknik pour plate (lempeng tuang) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan media agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri. Teknik ini biasa digunakan pada uji TPC (Total Plate Count). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada media agar.

Cara Kerja :

Teknik pour plate (lempeng tuang) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan media agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri. Teknik ini biasa digunakan pada uji TPC (Total Plate Count). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada media agar.Cara Kerja :
a) Pipet beberapa ml kultur bakteri campurkan ke dalam beberapa ml aquades sesuai dengan dilusi yang dikehendaki.
b) Aduk hingga merata dengan cara memutar tabung reaksi dengan telapak tangan selama beberapa kali.
c) Pipet larutan dilusi tadi sebanyak + 1 ml ke dalam cawan petri.
d) Tuang media agar yang masih cair (suhu + 50oC) ke dalam cawan petri tadi.
e) Putar cawan petri secara perlahan-lahan di atas meja horizontal untuk mengaduk campuran media agar dengan dilusi kultur mikroba.
f) Inkubasi dan amati pertumbuhan koloni bakteri.

5)- TEKNIK SPREAD PLATE
Teknik spread plate (lempeng sebar) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur bakteri atau mengapuskannya di atas media agar yang telah memadat. Bedanya dengan pour plate adalah, pencampuran stok kultur bakteri dilakukan setelah media agar memadat sedangkan pour plate kultur dicampurkan ketika media masih cair (belum memadat). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan media agar.

Cara Kerja 1 : (dengan pipetting)

a) Tuang media agar cair ke dalam cawan petri, lalu biarkan hingga mengeras.
b) Pipet beberapa ml kultur bakteri campurkan ke dalam beberapa ml aquades sesuai dengan dilusi yang dikehendaki.
c) Aduk hingga merata dengan cara memutar tabung reaksi dengan telapak tangan selama beberapa kali.
d) Pipet larutan dilusi tadi sebanyak + 1 ml ke dalam cawan petri.
e) Putar cawan petri secara perlahan-lahan di atas meja untuk meratakan larutan dilusi tadi di atas permukaan media agar.
f) Inkubasi dan amati pertumbuhan koloni bakteri.

Cara Kerja 2 : (dengan swab/apus)

a) Tuang media agar cair ke dalam cawan petri, lalu biarkan hingga mengeras.
b) Pipet beberapa ml kultur bakteri campurkan ke dalam beberapa ml aquades sesuai dengan dilusi yang dikehendaki.
c) Aduk hingga merata dengan cara memutar tabung reaksi dengan telapak tangan selama beberapa kali.
d) Masukkan swab stick (tangkai apus) steril ke dalam tabung reaksi hingga bagian kapasnya tenggelam di dalam larutan dilusi. Usahkan memasukkan tangkai apus jangan sampai menyentuh dinding tabung reaksi.
e) Apus ke atas permukaan agar dengan perlahan-lahan secara merata. Ingat, usahakan jangan sampai agar hancur atau tergores.
f) Inkubasi dan amati pertumbuhan koloni bakteri.

6)- TEKNIK STREAK PLATE

Teknik streak plate (lempeng gores) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menstreak (menggores) permukaan agar dengan jarum ose yang telah diinokulasikan dengan kultur bakteri. Dengan teknik ini mikroorganisme yang tumbuh akan tampak dalam goresan-goresan inokulum bekas dari streak jarum ose.

Cara Kerja :

a) Tuang media agar cair ke dalam cawan petri, lalu biarkan hingga mengeras.
b) Bakar jarum ose dari bagian pangkal dalam terus hingga ke bagian lup (ujung) sampai berpijar merah.
c) Bakar bibir tabung reaksi yang berisi kultur bakteri dengan cara memutar tabung sehingga semua bagian bibir tabung terkena api.
d) Segera masukkan jarum ose ke dalam tabung reaksi, lalu segera keluarkan. Usahakan ketika memasukkan jarum ose jangan sampai menyentuh dinding tabung dan lakukan di dekat pembakar bunsen.
e) Bagi tiga bidang permukaan atas cawan petri yang akan distreak dengan spidol atau lainnya.
f) Streak ke atas permukaan agar dengan perlahan-lahan. Ingat, usahakan jangan sampai agar hancur atau tergores.
g) Arah streak pada permukaan agar menurut pembagian bidang tadi. Kemudian inkubasi dan amati koloninya.